Ekspektasi DBL, Ekspektasi Indonesia

on Minggu, 15 Januari 2012

Logo Deteksi Basketball League
Sumatera Selatan kembali kebagian jatah menggelar perhelatan kompetisi bola basket pelajar tingkat nasional. pasca digulirkan beberapa tahun lalu, Deteksi Basketball League gaungnya begitu menggema dan memiliki daya magnet tersendiri bagi peminatnya. tak ayal, perhelatan akbar di partai pembuka yang menandai digelarnya aroma kompetisi basket pelajar di Sumsel merebak dan bahkan membuat bulu kuduk Gubernur Sumsel, Ir Alex Noerdin yang sempat hadir dalam acara tersebut merinding. animo yang begitu besar ditambah dengan manajemen turnamen yang bersegmentasi remaja membuat DBL menjadi magnet peminat yang bahkan tak menyukai basket itu sendiri.

Melirik pelajar SMA, komisioner DBL jelas tahu bahwa pangsa pasar remaja begitu potensial. DBL kini tak lagi hanya sekedar kejuaraan olahraga tapi jauh lebih itu kompetisi ini menjadi lahan bisnis yang melimpah ruah. tak pelak, banyak sponsor ternama yang mensponsori turnamen yang dihelat hampir di 22 Provinsi tersebut. banyak yang menyangkakan bahwa hegemoni DBL terus berlanjut diatas seniornya NBL yang pada saat yang sama tengah menggulirkan kompetisi regulernya di Solo. 

Tak terbatas pada persoalan kejuaraan temporer dan urusan finansial. DBL bahkan jauh-jauh hari mempersiapkan dengan matang konsep pengembangan pebasket muda yang tergolong amatir menuju era profesionalitas. DBL Camp yang dipusatkan di Surabaya merupakan langkah konkrit CEO DBL, Azrul Ananda dalam membawa nama basket Indonesia menuju pentas internasional. bak gayung bersambut, pujian silih berganti atas konsep yang digagas Indonesia dalam mendidik pebasket mudanya. 

Pebasket yang ditempatkan di DBL Camp di Surabaya merupakan pebasket muda pilihan dari setiap series yang diselenggarakan. mereka ditempa dan dilatih oleh pelatih dengan sertifikat internasional serta mendapatkan atmosfer latihan tim-tim dunia. tak jarang, uji coba kelas internasional sebagai program pertukaran edukasi basket manca negara pun dilakukan. Australia dan Amerika Serikat menjadi sasaran favorit DBL dalam memberikan reward kepada pebasket muda Indonesia yang potensial untuk dapat berkembang jauh lebih pesat. 

Untuk memanjakan penggemar, komisioner DBL tahu betul dalam rangka memanjakan penggemarnya. pelajar-pelajar SMA sengaja dilirik dikarenakan patriotisme almamater yang begitu kuat terpatri dalam jiwa pelajar. kendati permainan yang ditampilkan pebasket pelajar yang ikut serta dalam kompetisi DBL ini terbilang belum begitu mumpuni akan tetapi daya magis melihat bintang-bintang sekolah dan berkibarnya nama sekolah mereka usung. DBL memberikan apresiasi terhadap patriotisme pelajar atas sekolah mereka yang tak kenal lelah menabuh drum, meneriakkan suara, melambaikan tangan sebagai ungkapan dukungan fantastis demi sekolah tercinta. 

tinggal bagaimana, DBL menyiapkan masterplan untuk 5-10 tahun kedepan dalam membina pebasket muda potensial yang dimiliki Indonesia agar dapat membela negara dipentas dunia. kendati, Perbasi masih belum begitu santer terdengar program pembibitan dan pembinaan yang dilakukan secara intensif. dengan adanya DBL, setidaknya denyut kehidupan pebasket sebagai wadah menyalurkan bakat dan kreatifitasnya dalam mengolah bola basket terus berdetak kencang. kompetisi ini bahkan tak hanya dilakukan semenjana. kompetisi bahkan dilakukan secara periodik setahun sekali, sama halnya dengan kompetisi reguler lainnya seperti NBA, NBL atau PBA dsb. 

Spot Pelaksanaan DBL di Seluruh Indonesia
Siapa tahu jebolan DBL yang digembleng secara intensif akan berimplikasi pada semakin meningkatnya intensitas pemuda dalam melirik olahraga yang populer di AS ini menjadi bertambah. selain itu, pengelolaan kompetisi secara profesional mesti digalakkan agar nantinya tak benasib naas seperti cabang olaharaga tetangga yang semakin memrihatinkan. tak ayal, tersiar kabar bahwa kompetisi sepakbola Indonesia berada pada titik nadir yang memilukan. agar tidak jatuh pada lubang yang sama, DBL harus bersinergi menatap profesionalitas kerja kompetisi sekelas NBA atau NBL Austalia bila ingin mendapatkan tempat di hati masyarakat. lihat bagaimana, klub-klub NBA mendapatkan pasokan dana yang melimpah dari sponsor. publikasi media yang intensif membuat pebasket merasa semakin dihargai atas jasanya dalam membela klub atau bahkan negara. sepakbola memang olahraga favorit seantero jagat, akan tetapi Basket jauh lebih populer mengangkangi sepakbola yang di AS prestasinya tak begitu mendunia ketimbang Basket. 

Bila Indonesia sudah stagnan dalam mencoba beragama metode dalam mengembangkan prestasi sepakbolanya, kenapa Indonesia tidak mencoba beberapa cabang lain dalam memolerkan olahraga di Indonesia yang lebih optimal.

0 comments: