Seberapa sering anda menyaksikan
iklan-iklan layanan masyarakat yang tidak layak untuk dikonsumsi publik.
Seberapa seringkah anda melihat betapa vulgarnya artis-artis yang melakoni
peran sebagai model iklan tersebut. seberapa banyak sih rasio iklan yang ditampilkan pada jam-jam utama ?
Meruntut semakin maraknya dan semakin leluasanya para pelaku
bisnis dalam memasarkan produknya kini merupakan sebuah tren positif bagi
perekonomian dalam negeri. selain produk-produk tersebut membantu masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan publik, adanya promosi dan iklan tersebut merupakan
resonansi dari permintaan masyarakat.
Namun, aktifitas semacam ini kurang
mendapat perhatian yang responsif dari komisi penyiaran Indonesia selaku badan
khusus yang membidangi komersialisasi penyiaran publik. sudah berapa banyak
tayangan-tayangan kurang layak muncul dimedia yang menjadi mediator informasi
publik. mulai dari acara-acara talk show yang mempertontonkan host dan guest
star lengkap dengan ‘milik pribadi’nya secara cuma-cuma hingga produk-produk
tabu bagi masyarakat Indonesia seperti iklan kondom dsb.
Hal ini jelas membuat risih.
kehadiran iklan-iklan yang berbau hal-hal yang tabu membuat perkembangan psikis
anak menjadi terganggu. secara tidak sengaja mereka akan memeragakan adegan
serupa yang ditampilkan di layar kaca disekolah dan dilingkungan bermain
mereka.
Bukan tak mungkin, lantaran
keranjingan bermuara dari ketidak sengajaan menonton hal-hal tabu yang acap
kali dipertontonkan di televisi membuat mereka penasaran dan tak tahan untuk
mencoba. Kejadian mencengangkan yang dilakukan oleh sekelompok anak sebaya
berusia 10-12 tahun di Palembang beberapa bulan terakhir bukan tidak mungkin
akan terulang bahkan posibilitas kejadian dengan lebih. lantaran, media
komunikasi dan informasi kini menjadi salah satu indikator perkembangan anak.
televisi boleh jadi menjadi dalih dan kambing hitam atas kebobrokan mental dan
moralitas anak bangsa. Dan jangan berkelit bilamana pengkambing hitaman atas
dalih terjadinya dekadensi moral anak bangsa berlatar belakang dari junta-junta
televisionis dibalik layar kaca. Merekalah yang memberikan izin atas penyiaran
informasi tersebut, Mereka pulalah yang memberikan legal/tidak legalnya serta
pencatutan kata bermanfaat atau tidak bermanfaatnya sebuah iklan layanan
masyarakat.
KPI sebagai badan pengawas lalu
lintas penyiaran di Indonesia seharusnya lebih akomodatif dan jemput bola dalam
mengatasi luputnya informasi media yang dianggap tidak patut. KPI harus punya
standar baku (bukan standar ganda) dalam mengantisipasi tayangan-tayangan
vulgar yang tersiar di media massa. Dengan begitu, media informasi komunikasi
kita akan bersih dari informasi yang tidak patut untuk disiarkan. Terutama yang
berkaitan dengan SARA dan etika moral yang berlaku ditengah masyarakat
Indonesa.
0 comments:
Posting Komentar