perihal
apa? untuk yang satu ini, Dr. Ferhat Aziz selaku ketua BATAN angkat bicara.
dirinya mengaku bahwa saat ini pengembangan energi alternatif selain panas bumi
atau yang lazim disebut enrgi geothermal sudah sangat urgen bagi masyarakat
Indonesia. Tambah Ferhat, saat ini Indonesia memang dianugerahi Sumber daya
alam (SDA) yang begitu melimpah. termasuk, energi mineral. menurut data yang
dipaparkan beliau, Indonesia saat ini tengah menduduki posisi kedua sbeaga
negara dengan cadangan energi geothermal terbesar kedua didunia. namun, meskipun
Indonesia dikauruniai SDA yang begitu melimpah, tidak serta merta hal tersebut
akan bermplikas positif terhadap semakin mudahnya negara ini dalam
mengeksplorasi sumber energi bagi kesejahteraan amsyarakat. asumsi dasar yang
dipaparkan beliau pada saat presentasinya menyebutkan bahwa kebutuhan
masyarakat akan energi yang dikoneversikan ke sumber energi listrik adalah
sebesar 100.000 Megawatt. namun, yang hanya bisa dihasilkan oleh cadangan
energi panas bumi (Geothermal) di Indoensia hanya sebesar 10.000 Megawatt.
walhasil,tinggal 90.000 Megawatt lagi yang mesti dieksplorasi.
nah,
salah satu caranya adalah mengeksplorasi sumber galian energi baru yang bisa
dijadikan pusat pengembangan energi aletrnatif. sumber energi tersebut adalah
Nuklir. bila mendengar kata Nuklir, yang terlintas dibenak kita adalah Bahaya,
Kematian dan lain sebagainya. bukan tanpa alasan, pemberitaan media massa yang
memberangus otak masyarakat dengan ketkautan dan bahaya yang luar biasa menjadi
salah satu contohnya. selain itu, pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan
oleh Chernobyl pada masa perang dingin yang memakan korban hampir 60 orang
semakin menambah paranoid masyarakat dengan stereotipe "BERBAHAYA''.
namun, Dr. Ferhat Aziz membuka mata sebagian akademisi yang hadir pada
sosialisasi BATAN bekerja sama dengan UKJ FH Unsri tersebut. betapa tidak, bila
pengembangan teknologi nuklir yang dimanfestasikan dengan pembangunan
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan komponen dan sistem pertahana
berlapis. dijamin, gedung reaktor nuklir yang dijadikan sebagai pusat
eksplorasi tenaga nuklir bakal berjalan aman. beliau bahkan sempat mencontohkan
betapa sebuah pesawat yang dikemudikan dengan velositas yang tinggi tak mampu
menghancurkan gedung reaktor nuklir.
sistem
pertahanan berlapis ini merupakan protipe dari progres pengembangan teknologi
nuklir yang modern dan futuristik. Dr. Ferhat Aziz sempat mengkomparasikan
bahwa paranoid masyarakat akan radasi yang dihasilkan dari ledakan reaktor nuklir
di Jepang tidak sebesar ketakutan yang digembar-gemborkan masyarakat Indonesia.
padahal jelas sekali, reaktor nuklir di Jepang yang berjarak ribuan mil dari
Indonesia belum berdampak luas secara psikologis bagi masyarakat Jepang.
apalagi, komponen reaktor nuklir yang dikembangkan di Fukushima, Jepang adalah
produk teknologi lama yang hanya diperbaharui keselamatan dan keamananya.
berbeda dengan Indonesia, Indonesia mengembangkan dan mencontohkan prootipe
reaktor nuklir yang canggih, modern, dan futuristik.
dengan
sistem pertahanan berlapis, disusun secara sistematis mula dari dinding gedung
reaktor berbahan dasar beton yang telah diperkuat logam setebal 1 Meter,
kemudian rangkaian batang baja berdiamter 6 Cm sebagai prtektif bejana
pengungkung cungkup silinder baja setebal 4 Cm. dibagan dalam, terdapat dindng
pelindung dengan sistem penguat logam yang terbuat dari batang baja berdiameter
6 Cm dan diperkuat beton setebal 1,5 Meter. kemudian, perisai bilogis beton
berlapis timbal yang berbahan dasar beton setebal 1,2 Meter dan dilapisi beton
baja dua sisi setebal 2,5 Cm. selain itu, bejana reaktor dibuat dari baja
berkekuatan tinggi setebal 10 sampai 20 cm ditambah elemen bakar, dinding
pelapis dan dinding atas. dengan sistem pertahanan berlapis yang dikembangkan
oleh BATAN sebagai energi alternatif menghadapai tantangan global. menurut
ATOMOS (Media Informasi IPTEK Nuklir) komponen-komponen reaktor nuklir harus
memenuhi standar kualitas yang tinggi dan dapat diandalkan, sehingga
kemungkinan kegagalan komponen tersebut sangat kecil, diantaranya :
pompa-pompa, katup-katup, pemipaan, tangki, instrumentasi dan kontrol.
maka
dari itu, BATAN kiranya perlu memberikan edukasi dan sosialisasi bahwa nuklir
itu tidak seberbahaya dar yang diperkirakan. apalagi, melihat kasus Jepang yang
kebocoran gedung reaktor nuklir yang tidak memakan satupun korban akibat
radiasi yang dipancarkan dari kebocoran reaktor nuklir. selain itupula, Dr.
Ferhat Aziz memaparkan, efek dari radiasi nuklir ini pun tidak seberbahaya
akibat yang ditmbulkan dari merokok. secara stokastik, efek yang dtmbulkan dari
radiasi nuklir hanyalah kematian dari sel syaraf sensorik seperti mengingat.
namun, memang secara deterministk efek yang dapat ditmbulkan dari radiasi
nuklir ini bisa berupa kanker dsb. namun, tetap saja efek radiasi nuklir ini
tidak seberbahaya dari racun yang diendap dalam sebatang rokok.
selain
itu, optmasi pemanfaatn sumber energi nuklir pun tidak hanya sebatas pembangkit
listrik. namun, secara parsial tujuan dari pembangunan IPTEK nuklir ini adalah
memberikan dukungan nyata untuk pembangunan nasional. pembangunan litbangyasa
IPTEK nuklir diarahkan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapkan
masyarakat dan pembangunan.
konkritisasi
dari pembangunan IPTEK nuklir ini pun tak hanya terbatas pada sektor energi
kelistrikan saja, melainkan bisa bermanfaat pula pada pengembangan bdang
pertanian dan peternakan, bdang energi tentunya, bidang teknologi informasi dan
komunikasi beserta bidang kesehatan dan obat-obatan. contoh beberapa produk
pertanian dan peternakan hasil penelitian BATAN menggunakan teknik nuklir
seperti ; padi, kedelai, kapas, suplemen pakan ternak dan pengawet bahan
makanan. bibit unggul, pupuk hayati dan tanaman lorong teknologi serangga
mandul, pengawetan bahan pangan, teknologi suplemen pakan ternak ruminansia,
teknologi reproduks ternak, koksivet supra'95 adalah hasil riset BATAN dengan
metoda teknik kenuklran sebagai optimasi sumber energi nuklir yang bertujuan
untuk damai. di bidang kesehatan, renografm pesawat sinar-X, thyroid uptake,
brachetherapy, perlatan proteksi radiasi, KY radiofrmatika dan sediaan senyawa
bertanda, jaringan bilogi steril, protokol pemeriksaan dalam kedokteran nuklir.
itulah sederet hasil riset dan pengembangan BATAN terhadap nuklir.
dalam
perspektif lingkungan hidup pun, eksplorasi nuklirpun tidak sekotor gas buang
yang dihasilkan oleh Batu Bara ataupun geothermal lainnya sebagai pusat
eksplorasi sumber energi. bahkan, Dr. Ferhat Aziz pun mengakui bahkan gas buang
yang dihasilkan dari sisa pembakaran uranium sebagai bahan bakar sumber energi
nuklir pun hanya sebesar 0 %. artinya, sama sekali tdak ada gas buang yang
dihasilkan oleh nuklir ini. bahkan, dinegara-negara maju seperti Spanyol, AS,
Cina pusat eksplorasi nuklir pun seringkali dijadikan tempat wisata. di
Spanyol, reaktor nuklir berdekatan dengan wisata pantai di Spanyol yang sangat
terkenal. ini membuktkan betapa otimasi tenaga nuklr ini memang cukup aman.
lantas,
siapkah Indonesia mengeksplorasi nuklir ini dengan tepat guna ?
Dr.
Ferhat Aziz dengan sigap mengatakan bahwa Indonesia sudah sangat siap dalam
mengeksplorasi dan mengembangkan nuklir secara mandiri. sebenarnya, pembangunan
reaktor nuklir ini sudah cukup lama dikembangkan. hal ini terbukti dengan
disusunya peraturan pemerintah no 65 tahun 1958 yang membentuk dewan tenaga
atom dan lembaga tenaga atom pada tahun 1950-an. secara kualitas, SDM Indonesia
sudah cukup mampu terbukti dengan didirkannya beberapa reaktor nuklir di Pulau
Jawa yang merupakan karya anak bangsa.
yang
menjadi persoalan adalah, menurut Dr. Ferhat Aziz adalah kesigapan pemimpin
negara untuk responsif dan berpikir secara visioner betapa optimasi dan
alternasi sumber energi begitu urgen bagi masyarakat Indonesia. selama ini,
sumber energi yang digunakan Indonesia masih terpaku pada pembangkit energi
tenaga air (darat), angin, geothermal. dan sebagai alternasi, nuklir dan surya
adalah kedua sumber energi yang paling potensial untuk dikembangkan. tinggal
bagaimana, pengembangan IPTEK yang sesuai perkembangan zaman meskipun rset dan
penegmbangannya dilakukan sekarang (2011) namun mekanisme, komponen dan
instalasinya paling tidak harus relevan dengan puluhan tahun kemudian. hal ini
setdaknya akan membuat diversifikasi dan koversi sumber energi, efisiensi harga
listrik, ketahanan energi nasional, lngkungan hidup dan penerapan teknologi.
jadi, jangan lagi berpikir paranoid bahwa nuklr ini dijadikan sebagai
alat/senjata pemusnah massal seperti yang dikembangkan oleh Iran dan Korea
Utara. nuklir yang dikembangkan oleh Indonesia, Ukraina, Cina, Rusia, dan yang
lainnya adalah pemanfaat nuklir dengan misi damai.
setelah
Jawa, BATAN menargetkan pengembangan IPTEK nuklir ini akan coba dikembangkan di
Bangka agar suplai energinya bisa disebarkan ke sumatera dan Jawa. selain itu,
diharapkan kedepan dengan semakin berkembangnya IPTEK pemanfaat nuklir tidak
hanya sebatas yang disebutkan diatas, pemikiran futuristik dengan konsep dan
mekanisme yang efisien akan mampu memoderasi iptek nuklr menjad bahan bakar
kendaraan bermotor yang 0 % gas buang.
0 comments:
Posting Komentar