Foto:Marzukialie.com |
Kedatangan ketua DPR-RI, Marzuki Alie ke tanah kelahiran, Palembang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat Palembang umumnya dan civitas akademika Unsri khususnya. Terang saja, pamornya dengan jabatan tinggi di pemerintahan RI plus cap masyarakat bahwa dirinya adalah kelahiran Palembang makin menarik minat warga berbondong-bondong mendengar paparan ilmiah dari sang ketua DPR.
Tak hanya itu, menjadi daya tarik tersendiri mengingat Marzuki merupakan alumnus Unsri lulusan Fekon Unsri. tentu, menjadi satu hal yang membanggakan mengingat alumnus Unsri mampu memimpin lembaga yang katanya merupakan representasi rakyat tersebut. dengan pengamanan ekstra ketat, kampus FH Sore yang biasa digunakan mahasiswa FH kampus Palembang disulap bak perayaan festival dengan tumpukan kendaraan yang tengah parkir di lapangan parkir FH Sore. Petinggi Unsri pun menyempatkan hadir melihat wajah alumni yang sukses membangun negeri.
Marzukie datang ke Palembang jelas bukan hanya sekedar kunjungan kerja dsb. Ia menyempatkan diri untuk memberikan materi kuliah umum bagi segenap civitas akademika Unsri. Selasa (14/2) bertepatan dengan Hari Valentine Marzuki mampir ke Unsri untuk menyoal masalah kenegaraan. Ia tak main-main, yang disambangi adalah Fakultas Hukum yang terkenal dengan logika hukum dan argumentasi yang proaktif. Bak masuk kandang macan, Ia berbicara mengenai paham kenegaraan ditengah mahasiswa hukum yang antusias mendengarkan dan menyaksikan ia memberikan paparan materi kuliah umum. Termasuk memberikan kritik, komentar atau bahkan sanjungan dan hujatan.
Foto:seputar-indonesia.com |
Ditengah-tengah isu hangat yang merebak di ruang parlemen, Marzuki datang dengan berbicara masalah kenegaraan. Padahal, kompleksitas polemik yang menjamur di DPR seolah menjadi cambuk atas apa yang dipaparkan oleh dirinya. Betapa tidak, Ia berbicara dengan idealisme mengenai paham kenegaraan. Bagaimana menjadi seorang negarawan yang berdiri diatas kaki khalayak, bukan malah menjadi politisi yang cenderung Oligarki.
Lantas, satu hal yang patut diacungi jempol oleh sosok Marzuki. Sosoknya yang bersahaja membuatnya tetap kokoh berdiri sebagai Ketua DPR-RI kendati isu tak sedap tengah menghampiri anak buahnya di media. Wajar, bila seharusnya Marzuki mengunjungi daerah-daerah untuk memberikan materi kuliah sebagai rasa memumpuk iman secara holistis agar nantinya kasus-kasus yang menerpa anggota DPR tidak kembali terulang. Sudah jamak kita dengar bahwa anggota DPR melakukan penyelewengan. Laiknya terdakwa, anggota DPR banyak mendapatkan label negatif dari masyarakat. Mulai dari tukang tidur, penjahat kelamin, koruptor dll menjadi cap buruk masyarakat dalam menilai anggota DPR secara individu dan DPR secara kelembagaan secara menyeluruh. Penting bila sejak dini sudah ditanamkan pilar-pilar kebangsan yang harus di jaga asa agar nantinya tidak ada Max Moein-Max Moein lainnya yang melakukan tindakan prostitutif dalam tubuh DPR.
H. Marzuki Alie, SE, MM (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955; umur 56 tahun) adalah Ketua DPR-RI periode 2009-2014 asal Partai Demokrat. Marzuki Alie juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Partai Demokrat, partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono.Profil Singkat
- Riwayat Pendidikan :
- Marketing Politics - PhD Program, Universiti Utara Malaysia
- Corporate Finance - Magister Manajemen UNSRI, Palembang
- Production Management - Fakultas Ekonomi UNSRI, Palembang
- SMA Xaverius I Palembang, jurusan IPA
- SMP Negeri IV Palembang
- SD Negeri 36 Palembang.
0 comments:
Posting Komentar