Indomaretisasi Pasar Ritel Indonesia

on Sabtu, 24 Desember 2011

Majalahfranchise.com
Menjamurnya bisnis waralaba mengindikasikan betapa bisnis ini sangat baik untuk dijadkan sebagai ladang investasi yang menarik. Pangsa pasar dan urgensinya kebutuhan bahan pokok masyarakat yang semakin meningkat, membuat sejumlah pengusaha ‘terpaksa’ memutar otak agar bisnis waralaba ini mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat.
Tak menyoal apakah dia jetset atau jelata, tak menyoal dia borjuis atau proletar. Yang jelas, ada uang ada barang. Mereka punya uang, kami siap melayani. Prinsip usaha yang satu ini tengah digandrungi oleh banyak pelaku usaha. Kekakuan metoda berbisnis yang selama ini diimplementasikan membuat stratifikasi masyarakat Indonesia semakin terkotak-kotak. Ambil contoh; pusat perkulakan ataupun supermarket yang acap kali disterotipkan sebagai sentra perdagangan kalangan atas. Sedangkan kalangan proletar, berbelanja di pasar tradisional yang kotor dan tidak layak.
Apresiasi positif dari perkembangan bisnis minimarket di Indonesia saat ini, membuat sejumlah pengusaha mencoba untuk mengkombinasikan kedua elemen seperti yang disebtukan diatas. Ambil contoh; Indomaret. Investasi perusahaan ritel satu ini sangat mencengangkan. Dalam beberapa tahun terakhir setidaknya, bisnis ritel satu ini dikuasai oleh dua perusahaan utama yakni Indomaret dan Alfamart. Namun, hegemoni Indomaret dalam menguasai pasar ritel Indonesia dengan bisnis waralaba tetap menjadi nomor satu. Betapa tidak, lihat disekitar anda. Setiap satu blok rumah paling tidak ada satu gerai Indomaret yang bercokol disana. Loh, kok bisa? Pebisnis waralaba dari Indomaret tahu betul kondisi pasar saat ini. Terang saja, sebab halnya konsumsi masyarakat akan tetap ada. Dengan memberikan pelayanan yang baik plus ditunjang dengan fasilitas yang representative setidaknya mampu meningkatkan daya mutu konsumsi masyarakat Indonesia. Bila, selama ini kalangana menengah ke bawah (mid end dan low end) terbiasa dengan berbelanja di Pasar tradisonal yang kotor dan tidak layak, kehadiran Indomaret sebagai sentra pasar modern yang murah meriah membuat sejumlah kalangan beralih menggunakan jasa yang diberikan oleh Indomaret.
Saat ini setidaknya terdapt tiga strategi bisnis jitu yang menjadi tolok ukur perkembangan pesat Indomaret dalam pangsa pasar ritel di Indonesia. Margin yang didapat relevan dengan potensi pasar yang positif. Masyarakat dapat ikut andil dalam pergerakan progresif Indomaret. (i) Waralaba murni, dimana terwaralaba yang mencoba untuk berinvestasi franchise dengan Indomaret mesti meneydiakan lokasi gerai yang akan dibuka (bukan Indomaret yang memberikan). Untuk investas awal, terwaralaba mesti siap menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 250 jt sampai Rp 300 jt. Dana ini sudah termasuk, perijinan, fee franchise, pembelian perlatan dsb.  (ii) terwaralaba hanya cukup mengambil alh (take over) gerai milik Indomaret yang sudah ebroperasi. Istilahnya, semacam akuisisi namun masih dengan atas nama PT. Indomarco dengan ritel Indomaret. Jadi, terwaralaba hanya cukup melanjutkan estafet dari lari laju yang telah dilakukan oleh Indomaret. Soal investasi? Tentunya lebih mahal donk dari skema pertama. (iii) nah yang ketiga ini baru dinamakan akuisisi. Sekam waralaba yang terakhir ini adalah mengubah toko/gerai yang sudah ada dan direcycle menjadi gerai indomaret. Biasanya, skema yang ketiga ini adalah contoh dari pengambil alihan (take over) bisnis yang sudah ada dan mengubahnya dengan konsep Indomaret. Investasinya lebih murah ketimbang dua skema diatas.
Dan satu lagi keuntungan yang didapat dari terwaralaba yang menggunakan skema bisnis waralaba ala Indomaret. Terwaralaba tak perlu repot-repot dengan harus mengawasi gerainya dengan aktif. Cukup dirumah, menyalakan televisi yang sudah terinstalasi dengan kamera CCTV yang ada di gerainya, sudah cukup bagi terwaralaba untuk mengawasi gerai yang Ia kelola. Selain tu, terwaralaba tak perlu pula mengurusi masalah tetek-bengek gerai seperti distribusi barang, menjadi kasir, membersihkan gerai ataupun yang lainnya. Karena, hal tersebut sudah menjadi tanggun jawab dari Indomaret selaku partner bisnis terwaralaba.
 Dan kesemua fakta diatas adalah betapa kuatnya pengaruh dari Indomaret dalam masyarakat Indonesia. Secara ekologis, hal ini cukup membantu meningkatkan daya mutu konsumsi masyarakat Indonesia dengan penganan yang higienis dan steril. Serta telah tersertifikasi oleh BPOM selaku badan pengawas obat dan makanan yang beredar di wilayah Indonesia. Bagi masyarakat muslim, jangan takut berbelanja lantaran setiap produk Indomaret telah disertfikasi Halal oleh MUI.

Hal inilah yang menjadi fakto kenapa Indomaret begitu lumrah dalam masyarakat Indonesia. Konsep bisnis yang ditawarkan yakni pelayanan public menjadi motor penggerak bisnis ritel satu ini. Tak ayal, hampir semua masyarakat Indonesia sudah keranjingan dengan Indomaret. Bila hendak berbelanja, mereka akan menjawab dengan santai “mau ke Indomaret”.



0 comments: