Majalahfranchise.com |
Menjamurnya bisnis waralaba mengindikasikan betapa
bisnis ini sangat baik untuk dijadkan sebagai ladang investasi yang menarik.
Pangsa pasar dan urgensinya kebutuhan bahan pokok masyarakat yang semakin
meningkat, membuat sejumlah pengusaha ‘terpaksa’ memutar otak agar bisnis
waralaba ini mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat.
Tak menyoal apakah dia jetset atau
jelata, tak menyoal dia borjuis atau proletar. Yang jelas, ada uang ada barang.
Mereka punya uang, kami siap melayani. Prinsip usaha yang satu ini tengah
digandrungi oleh banyak pelaku usaha. Kekakuan metoda berbisnis yang selama ini
diimplementasikan membuat stratifikasi masyarakat Indonesia semakin
terkotak-kotak. Ambil contoh; pusat perkulakan ataupun supermarket yang acap
kali disterotipkan sebagai sentra perdagangan kalangan atas. Sedangkan kalangan
proletar, berbelanja di pasar tradisional yang kotor dan tidak layak.
Apresiasi positif dari perkembangan
bisnis minimarket di Indonesia saat ini, membuat sejumlah pengusaha mencoba
untuk mengkombinasikan kedua elemen seperti yang disebtukan diatas. Ambil
contoh; Indomaret. Investasi perusahaan ritel satu ini sangat mencengangkan.
Dalam beberapa tahun terakhir setidaknya, bisnis ritel satu ini dikuasai oleh
dua perusahaan utama yakni Indomaret dan Alfamart. Namun, hegemoni Indomaret
dalam menguasai pasar ritel Indonesia dengan bisnis waralaba tetap menjadi
nomor satu. Betapa tidak, lihat disekitar anda. Setiap satu blok rumah paling
tidak ada satu gerai Indomaret yang bercokol disana. Loh, kok bisa? Pebisnis
waralaba dari Indomaret tahu betul kondisi pasar saat ini. Terang saja, sebab
halnya konsumsi masyarakat akan tetap ada. Dengan memberikan pelayanan yang
baik plus ditunjang dengan fasilitas yang representative setidaknya mampu
meningkatkan daya mutu konsumsi masyarakat Indonesia. Bila, selama ini
kalangana menengah ke bawah (mid end dan low end) terbiasa dengan berbelanja di
Pasar tradisonal yang kotor dan tidak layak, kehadiran Indomaret sebagai sentra
pasar modern yang murah meriah membuat sejumlah kalangan beralih menggunakan
jasa yang diberikan oleh Indomaret.
Saat ini setidaknya terdapt tiga
strategi bisnis jitu yang menjadi tolok ukur perkembangan pesat Indomaret dalam
pangsa pasar ritel di Indonesia. Margin yang didapat relevan dengan potensi
pasar yang positif. Masyarakat dapat ikut andil dalam pergerakan progresif
Indomaret. (i) Waralaba murni, dimana terwaralaba yang mencoba untuk
berinvestasi franchise dengan Indomaret mesti meneydiakan lokasi gerai yang
akan dibuka (bukan Indomaret yang memberikan). Untuk investas awal, terwaralaba
mesti siap menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 250 jt sampai Rp 300 jt.
Dana ini sudah termasuk, perijinan, fee
franchise, pembelian perlatan dsb. (ii) terwaralaba hanya cukup mengambil
alh (take over) gerai milik Indomaret
yang sudah ebroperasi. Istilahnya, semacam akuisisi namun masih dengan atas
nama PT. Indomarco dengan ritel Indomaret. Jadi, terwaralaba hanya cukup
melanjutkan estafet dari lari laju yang telah dilakukan oleh Indomaret. Soal
investasi? Tentunya lebih mahal donk dari skema pertama. (iii) nah yang ketiga
ini baru dinamakan akuisisi. Sekam waralaba yang terakhir ini adalah mengubah
toko/gerai yang sudah ada dan direcycle
menjadi gerai indomaret. Biasanya, skema yang ketiga ini adalah contoh dari
pengambil alihan (take over) bisnis
yang sudah ada dan mengubahnya dengan konsep Indomaret. Investasinya lebih
murah ketimbang dua skema diatas.
Dan satu lagi keuntungan yang
didapat dari terwaralaba yang menggunakan skema bisnis waralaba ala Indomaret.
Terwaralaba tak perlu repot-repot dengan harus mengawasi gerainya dengan aktif.
Cukup dirumah, menyalakan televisi yang sudah terinstalasi dengan kamera CCTV
yang ada di gerainya, sudah cukup bagi terwaralaba untuk mengawasi gerai yang
Ia kelola. Selain tu, terwaralaba tak perlu pula mengurusi masalah tetek-bengek gerai seperti distribusi
barang, menjadi kasir, membersihkan gerai ataupun yang lainnya. Karena, hal
tersebut sudah menjadi tanggun jawab dari Indomaret selaku partner bisnis
terwaralaba.
Dan kesemua fakta diatas adalah
betapa kuatnya pengaruh dari Indomaret dalam masyarakat Indonesia. Secara
ekologis, hal ini cukup membantu meningkatkan daya mutu konsumsi masyarakat
Indonesia dengan penganan yang higienis dan steril. Serta telah tersertifikasi
oleh BPOM selaku badan pengawas obat dan makanan yang beredar di wilayah
Indonesia. Bagi masyarakat muslim, jangan takut berbelanja lantaran setiap
produk Indomaret telah disertfikasi Halal oleh MUI.
Hal inilah yang menjadi fakto kenapa
Indomaret begitu lumrah dalam masyarakat Indonesia. Konsep bisnis yang
ditawarkan yakni pelayanan public menjadi motor penggerak bisnis ritel satu
ini. Tak ayal, hampir semua masyarakat Indonesia sudah keranjingan dengan
Indomaret. Bila hendak berbelanja, mereka akan menjawab dengan santai “mau ke Indomaret”.
0 comments:
Posting Komentar